Kejadian Obesitas dan Hubungannya dengan Defisiensi Fe pada Anak Usia Sekolah: Tinjauan Sistematis

Latar Belakang: Masalah kesehatan gizi di masyarakat menjadi topik krusial yang banyak dilaporakan baik pada negara maju dan berkembang. Kejadian defisiensi Fe anak-anak dikaitkan dengan kondisi obesitas termasuk juga kelebihan berat badan (overweight), namun hubungan antar keduanya saat ini masih diidentifikasi lebih lanjut. Tujuan: Mengidentifikasi antara anak usia sekolah (7-19 tahun) serta parameter spesifik digunakan melalui tinjauan sistematik. Metode: Penelitian dilakukan sistematis menggunakan tiga database yaitu PubMed, scopus scienceDirect. Strategi pencarian literatur Covidence software memasukkan kriteria inklusi eksklusi telah ditetapkan. Lima terpilih dari rentang tahun 2015 hingga 2021. Ulasan: Kekurangan didefinisikan sebagai adanya dua atau nilai abnormal berikut: (i) serum ferritin (SF) <15µg/L (ii) iron (SI) <10.7 µmol/l; (iii) Total Binding Capacity (TIBC) >62,7 (iv) %Transferrin Saturation (%Tsat) <15%. Defisiensi terjadi peningkatan mekanisme proinflamasi peran leptin dapat menurunkan ketersediaan penyerapan dalam tubuh. Parameter (sTfR) Soluble Transferrin Receptor terbaik untuk mengidentifikasi individu sedangkan Serum Ferritin memiliki keterbatasan indikator status besi obesitas. Kesimpulan: Temuan menunjukkan bahwa kejadian menyebabkan resiko Fe. kekurangan zat masalah efek jangka pendek panjang merugikan, terlebih berada fase pertumbuhan perkembangan kognitif. sTfR secara signifikan tidak dipengaruhi oleh peradangan karena adipositas sehingga membedakan hipoferromie inflamasi.